Minggu, 28 September 2008

KOLANO UCI SABEA Malam 27 Ramadan di Kesultanan Ternate.

Gerbang Kadaton Sultan Ternate "Ngara Opas" yang dijaga 2 petugas berbaju besi di saat Ritual "Kolano Uci Sabea"



(Kolano = Raja, Uci Sabea = Turun Sholat)
Tradisi Sultan Ternate Sholat bersama rakyatnya di masjid Kesultanan (Sigi Lamo/masjid besar) dilaksanakan setahun hanya 4 kali, yaitu pada malam tanggal 15 Ramadan (malam Qunut), Malam ke-27 Ramadan (malam ela-ela/menyambut Lailatul Qadr), Hari Raya Idul Fitri dan Hari Raya Idul Adha.

Tradisi ini menarik sekaligus unik karena iring-iringan Sultan disertai seluruh perangkat Kesultanan (Bobato Dunia & Bobato Akherat), panji-panji Kesultanan, dan diiringi oleh seperangkat Gamelan pemberian Sultan Gresik yang dimainkan dengan irama khas, membentuk alunan musik yang disebut Cika Momo. Disinilah kesempatan Rakyat dapat menyaksikan langsung dan berjabat tangan dengan Sultan.

Menurut Sultan Ternate Mudaffar Sjah II, selain sebagai siar Islam, tradisi ini dilakukan sebagai bentuk kebersamaan antara Penguasa dengan rakyatnya (Jou se ngofa ngare). Tradisi Kolano Uci Sabea sudah dilakukan sejak abad ke-15 pada masa pemerintahan Sultan Marhum (1465-1486)

Untuk tradisi Kolano Uci Sabea di malam 27 Ramadhan, iring-iringan Sultan disertai para abdi (bala kusu) dengan membawa obor, melalui jalan yang diterangi obor dan damar yg dibakar pada batang pisang. Tradisi membakar damar dan obor atau lampu minyak di malam 27 Ramadhan disebut juga tradisi Malam Ela-ela, yang dimaknai sebagai upaya menerangi Tempat dan  Jiwa masyarakat dalam menyambut datangnya Lailatul Qadr. Tradisi malam Ela-ela berlangsung di seluruh penjuru Moloku Kie Raha.

Berikut liputan foto Kolano Uci Sabea di Kesultanan Ternate, malam 27 ramadhan 1430 H./ 26 September 2008 dan  diikuti dengan rangkaian ritual di Kadaton.

Foto & Teks oleh: maulana


iring-iringan Sultan Ternate dengan seperangkat gamelan hadiah dari Sunan Gresik.


Sultan Ternate ke-47: Mudaffar Sjah II, ditandu menuju Masjid Kesultanan (Sigi Lamo)



Bala kusu  siap memberi penghormatan kepada Sultan yang akan lewat

Usai Sholat, Sultan dan Istri duduk di ruang utama Kadaton (Foris Lamo) untuk disalami oleh Rakyat

Sultan Mudaffar Sjah II bersama Istri berfoto di Ruang Utam/Foris Lamo  Kadaton Ternate 

selanjutnya Sultan memasuki kamar puji

Abdi Kesultanan meminum air yg sudah dibacakan doa di Foris Lamo

Anak-anak pembawa panji-panji Kesultanan pun ikut makan bersama di Pandopo Kadaton setelah prosesi Kolano Uci Sabea

setelah berganti pakaian, Sultan Ternate menghadiri acara silaturahim di Pandopo Kadaton


Abdi Kesultanan (Bala kusu) memberi hormat kepada Sultan Ternate di pandopo Kadaton.


Acara malam 27 Ramadan ditutup dengan Tahlil oleh pengurus masjid Kesultanan (Bobato Akherat) di Foris Lamo, Kadaton Sultan Ternate. Doa yang dibacakan termasuk doa untuk keselamatan Kesultanan dan Rakyat Moloku Kie Raha.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar